Layanan Desain

Layanan Desain

Klik Iklan Ini

Minggu, 28 Juni 2009

FRAKTAL DOKUMENTASI



Kawan kau terlihat sangat letih, istirahatlah.
Sesungguhnya tenagamu masih dibutuhkan untuk kemaslahatan ummat ini.
Tapi jangan pernah kau istirahatkan tekat dan usahamu,
sebelum jantungmu sudah tidak bisa memompa darah untuk berjuang.



Saus labu Kuning


Program Kretifitas Mahasiswa


Saus Waluh (Swalooh) Alternatif Baru Bisnis Pertanian Masyarakat
Oleh: Ali Shodikin, Nurwedi, Mustofa, Subhan, dan M Syaiful Amri.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
Semarang 2009

Kemajuan IPTEK yang sangat pesat mendorong pengembangan mengolah produk
di berbagai bidang ilmu, termasuk dalam bidang sains (MIPA) terutama pada
bidang pangan dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk
Indonesia yang kian meningkat jumlahnya. Oleh karenanya sumber daya yang
spesifik dan strategi pengembangan pangan perlu diarahkan pada potensi sumber
daya wilayah. Banyak bahan makanan lokal Indonesia yang mempunyai potensi
gizi dan komponen bioaktif yang baik baik namun belum termanfaatkan secara
optimum karena kurangnya pengatahuan masyarakat sebagai contoh labu kuning
(Cucurbita moschata) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama
waluh(Astawan, 2004).
Labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata) merupakan bahan makanan yang
kaya akan vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun
mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas dan segala jenis kanker,
terutama kanker prostat. Buah labu dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan
makanan seperti jenis penyedap makanan seperti saus. Saus merupakan salah satu
bahan penyedap yang sering digunakan dalam aneka makanan oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dengan adanya kandungan antioksidan
dalam labu kuning sebagai penangkal kanker dipadukan dengan kebiasaan
masyarakat menggunakan saus sebagai penyedap makanan maka korelasi antar
keduanya menjadi sangat menguntungkan dalam peningkatan kesehatan
masyarakat. Hal tersebut merupakan prospek yang menjanjikan mengingat bahan
baku labu kuning merupakan komoditas yang mudah didapat, harganya juga
relatif murah, dan daya tahannya tinggi sehingga bisa diolah menjadi bahan
makanan yang ekonomis dan sehat bagi masyarakat(Himayatul, 2009)
Tim Program Kretivitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang diketuiai
Ali Shodikin memberikan idenya untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki buah waluh tersebut menjadi produk saus labu kuning. Dalam program
pelatihan pembuatan saus waluh. Program ini menjadi tiga tahap yaitu (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap monitoring.
Pada tahap yang pertama, yaitu tahap persiapan, meliputi perijinan dari pihak
universitas maupun desa tujuan, persiapan tempat untuk pelatihan serta persiapan
alat dan bahan untuk pembuatan saus labu kuning serta perlengkapan untuk
pelatihan. Adapun alat dan bahan, serta cara kerja pembuatan saus labu kuning
adalah sebagai berikut:
1) Alat:
a. kompor e. pengaduk
b. priuk atau panci f. baskom
c. blender g. corong
d. penjepit h. botol kaca
2) Bahan:
a. labu kuning f. kayu manis
b. bawang merah g. garam
c. bawang putih h. gula pasir
d. cabai i. jeruk nipis
e. merica j. air
3) Cara kerja
Pengolahan saus dari labu kuning meliputi :
Pertama, Pembuatan saus labu kuning. Adapun langkah-langkah
pembuatannya sebagai berikut:
a. Labu kuning dicuci dan dikupas kulitnya sampai bersih lalu dipotong
potong.
b. Hasil potongan labu kuning digiling atau diblender sampai halus
sehingga diperoleh bubur labu kuning.
c. Bubur labu kuning dicampur dengan bawang putih, bawah merah,
merica, kayu manis, garam, cabai dan jeruk nipis. Kemudian diaduk
sampai rata. Setelah itu dimasak dan dibiarkan mendidih selama 20
menit dengan api kecil sambil diaduk-aduk.
d. Setelah itu ditambahkan gula pasir. Pendidihan dilanjutkan sambil
diaduk selama 10 menit. Kemudian pengadukan dan pemanasan
diteruskan dengan api kecil sekedar mempertahankan bahan tetap
panas.
Skema pembuatan saus labu kuning dapat dilihat dalam gambar 1 di
bawah ini:
Labu Kuning
Cuci, kupas kulitnya, dipotong-potong lalu diblender
Bubur Labu Kuning Cabai Bawang Putih
Bawang Merah Merica
Air
Jeruk Nipis
Diaduk sampai rata dan dididihkan sampai 20 menit dengan api kecil
sambil diaduk-aduk
Gula Pasir
Bubur Labu Kuning + Bumbu
Dididihkan sambil diaduk sampai 10 menit
Saus Labu Kuning
Yang Kaya Anti Biotik
Gambar 1: Skema Pembuatan Saus Labu Kuning
Kedua, Pengemasan. Tahapan ini juga mempengaruhi hasil produk yang
dihasilkan dari segi tampilan. Adapun yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Botol kaca yang bersih direndam dalam air yang mengandung kaporit 5-10
ppm (5 sampai 10 gram kaporit per 1 m3 air) selama 30 menit di dalam
wadah tahan karat. Setelah itu wadah yang berisi rendaman botol direbus
sampai mendidih.
b. Sebuah botol dikeluarkan dari air mendidih dalam keadaan terbalik
dengan menggunakan penjepit. Dengan bantuan corong, saus panas
segera dituangkan dalam botol. Botol hanya diisi sampai 4 cm di bawah
mulut botol. Setelah itu sebuah tutup botol yang sedang direbus segera,
dipasangkan pada mulut botol dan ditutup dengan bantuan alat penutup
botol. Pekerjaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat.
c. Proses di atas diulang sampai semua saus terkemas dalam botol.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, kandungan dari saus waluh ini dapat dilihat sebagai
berikut:
Hasil Uji Laboratorium
Karbohidrat : 8,56% Protein : 1.27%
Saponin :+ Flafonoid :-
Vitamin C :+
Selanjutnya pada tahap yang kedua, yaitu tahap pelaksanaan, meliputi penyuluhan
dan pelatihan langsung kepada masyarakat.
Pada tahap ketiga adalah tahap monitoring atau evaluasi, dimana peserta pelatihan
dipantau oleh tim Program Kretifitas Mahasiswa sebagai tindak lanjut dan
pertimbangan prospe bisnis ke depan. Bentuk monitoring ini dimulai dari proses
penanaman, produksi hingga pemasaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. 2000. Gizi. Kompas CyberMedia. http://www.gizi.net/cgi-
binberita/fullnews.cgi?.[ Jumat, 9 April 2004)].
Republika Newsroom. 2009. Himayatul Husna/Republikaonline (Repro Badan
Ketahanan Pangan RI). http://id.wikipedia.org/wiki/Saus.[11 Februari
2009].
Shodikin, Ali, dkk. 2008. Laporan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengadian
Masyarakat Pelatihan Pembuatan Saus Labu Kuning Guna Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat di Desa Tanjungsekar Kecamatan Pucakwangi
Kabupaten Pati. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Klik Iklan Ini

Tinggalkan Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Blogger Templates | Modified by Ali Shodikin