Layanan Desain

Layanan Desain

Klik Iklan Ini

Rabu, 24 Oktober 2012

Umbul Sidomukti, Pegunungan dengan Sensasi


Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.
Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.
Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.
Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus.
Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.

Sumber: http://seputarsemarang.com

Kuta, Selalu Punya Cerita


Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Menyaksikan matahari terbenam di pantai kuta adalah hal yang tidak akan terlupakan, oleh karena itu pantai kuta sering disebut dengan pantai matahari terbenam, karena akan menampilkan pesona yang luar biasa ketika sore dan malam hari, pantai kuta bali sudah terkenal sampai ke mancanegara, keindahan yang luar biasa menjadi faktor penarik wisatawan luar negeri untuk berkunjung ke Bali.  Pantai kuta terletak di kabupaten badung, tepatnya selatan denpasar.  Keindahan pantai kuta sudah ada sejak tahun 70-an, sekarang jika anda berjunjung ke sana, maka akan dipenuhi oleh hotel dan restoran bertaraf internasioanal. Berderet bar dan clup mewah di sepanjang pantai, tepat yang asyik untuk wisatawan asing berkumpul. Menikmati udara pantai yang segar dengan ombak yang bagus, anda juga bisa belajar berselanjar , bermain bola, bermain layang-layang, berjemur di pasir putih yang menyejukkan mata, dan melakukan kegiatan lainnya, ada jasa pijat, kuncir rambut, pembuat tato, penjual layang-layang dan masih banyak lagi.
Pantai kuta memiliki cuaca yang panas, cocok untuk wisatawan mancanegara yang ingin berjemur di bibir pantai, jadi bagi anda yang ingin pergi ke bali khususnya pantai kuta sebaiknya menyiapkan krem agar kulit tidak menjadi gelap.
Yang istimewa dari pantai kuta adalah terdapat habitat penyu, banyak orang yang tidak tahu akan hal ini, dahulu pantai kuta adalah tempat hidup hewan penyu, namun karena skarang diambang kepunahan, sehingga di kuta terdapat pemeliharaan peny, hewan ini sangat dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, salah satunya melindungi semua jenis penyu. Juga dilindungi oleh undang-undang internasional melalui The World Conservation Union (IUCN). * jika anda beruntung anda bisa melihat aktivitas pelepasan bayi-bayi penyu.

Sumber: www.pantai.org


Tugu Muda, Sejarah dan Perjuangan

Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Tentang Tugu Muda
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya tugu muda dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.
Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:
  • Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di kalangan masyarakat.
  • Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
  • Relief Penyerangan
Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
  • Relief Korban
Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang,banyak rakyat yang menjadi korban.
  • Relief Kemenangan
Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota Semarang.

Sejarah Pembangunan
Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.
Tugu muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro.[2] Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Bangunan yang berada disekitar tugumuda adalah Lawang Sewu, Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti dan Gereja Katedral Semarang.

Sumber: Wikipedia

Eksotisme Panorama Gunung Slamet


Jika Anda seorang pegiat wisata alam dan pendakian, maka pilihan yang tepat Anda datangi adalah Gunung Slamet.
 
Salah satu gunung berapi yang berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.
 
Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya.
 
Dalam buku yang berjudul "Three Old Sundanese Poems", terbitan KITLV Leiden tahun 2006, J. Noorduyn menyebutkan bahwa nama gunung Slamet adalah relatif baru yaitu saat masuknya Islam ke Jawa. Dengan merujuk kepada naskah kuno Sunda Bujangga Manik, J Noorduyn menuliskan bahwa nama lama dari gunung ini adalah Gunung Agung.
 
Konon di Gunung ini terdapat area yang disebut Pasar Setan, namun tidak semua orang akan menemukan riuhnya pasar setan.
 
Hanya orang-orang tertentu yang oleh masyarakat dianggap hari sialnya, dan dampak dari melihat itu konon orangnya akan sejenak kehilangan kedaran, atau hilang dan yang paling tragis adalah meninggal dunia.
 
Terlepas dari mitos atau kepercayaan yang bergembang di masyarakat sekitar, eksotisme pesona Gunung Slamet mempunyai sensasi pemandangan tersendiri yang mampu menggoda ountuk terus dikunjungi.
 
Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
 
Jalur pendakian standar adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain adalah dari Batur Raden, atau dari desa Gambuhan, desa Jurangmangu dan desa Gunungsari Kabupaten Pemalang.
 
Pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air, walaupun ada itu juga merupakan genangan air. Kepada pendaki sangat disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor lain adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah berubah-ubah dan pekat.
 
Tetapi Jika Anda melewati jalur bambangan, mungkin masalah air tidak terlalu sulit. Memang para pendaki harus banyak membawa air dari bawah, tetapi sesampainya di pos V atau tepatnya di pos Samhyang rangkah akan terdapat sungai kecil yang letaknya tepat berada di bawah pos V.
 
Selain rute Bambangan,ada pula rute pendakian melewati Dukuhliwung. Dari pos 1 sampai pos 5 yaitu puncak, membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Dan ada mata air di pos 2 dan 3.
 
Atau bisa juga melakukan pendakian melalui obyek wisata permandian air panas Guci, rute pendakian melalui Guci masih sangat terjal. namun pemandangan di sepanjang rute ini lebih istimewa dibandingkan dengan rute mana pun. Pemandangan alam di rute Guci masih sangat alami dan masih sangat liar, berkesan jauh dari peradaban manusia.
 
Kedua rute ini dapat ditempuh melewati kota Tegal lalu ke selatan menuju kota Slawi, melewati Lebaksiu, Yomani dan mulai memasuki dataran tinggi Tuwel.
 
Salah satu objek wisata sekitar Gunung Slamet yang bisa Anda datangi, selain mendaki ke Puncak, adalah Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan.
 
Daerah wisata ini kerap kali didatangi oleh wisatawan pada hari libur. Cuaca sejuk di kala siang dan dingin saat m,alam menjadi menu yang harus Anda ‘terima’ jika berwisata di kawasan ini. Kondisi ini menyebabkan banyak hotel dan vila didirikan di sini.
 
Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat.
 
Apabila ingin menggunakan kendaraan umum, wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Batur Raden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
 
Batur Raden tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia.
 
Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan sate kelinci.
 
Obyek wisata lain yang bisa Anda kunjungi saat mendatangi kawasan Gunung Slamet adalah Pancuran Pitu Batur Raden, yaitu Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Terletak di sebelah atas Pancuran Telu.
 
Anda penggiat alam bebas atau penggiat pendakian gunung, rasanya belum sah akan predikat Anda apabila belum pernah berkunjung ke Gunung Slamet.
Sumber: http://www.wisatanews.com

Senin, 22 Oktober 2012

Pulau Penyu Bali, Antara Wisata dan Budidaya



Pantai Tanjung Benoa terletak sekitar 11 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai atau sekitar 14 kilometer. Kalau dari Kuta, sekitar 14 kilometeranlah. Pantai ini termasuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Badung. Pasir putihnya yang lembut dan bentangan garis pantainya yang lebar membuat pantai Tanjung Benoa sangat cocok untuk aktivitas olah raga air dan petualangan seperti parasailing, windsurfing, glass bottom boat, banana boat, flying fish, waterskiing, dan jet ski. Juga untuk petualangan bawah laut macam Odyssey dan Sea Walker. Namun jangan menanyakan olahraga surfing di pantai ini. Ombak pantai yang relatif tenang membuat olah raga tersebut nggak mungkin dilakukan di spantai ini.

Untuk menikmati berbagai sarana olahraga air di atas, kamulian nggak harus merogoh kocek teralalu dalam. Biayanya hanya berkisar antara Rp150 ribu sampai Rp 200 ribu untuk pemakaian selama 10-15 menit untuk setiap permainan. Cuma, di waktu-waktu padat pengunjung, jatah waktu permainan sering dikurangi menjadi hanya sekitar lima menit saja karena panjangnya antreian.

Selain olahraga air, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 20-30 menit perjalanan dengan perahu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu/kura-kura yang sudah mulai langka. Untuk mencapai lokasi ini, kamu bisa menumpang perahu dari pesisir Tanjung Benoa. kalian harus menaiki perahu. Perahunya beralas kaca alias glass bottom yang memungkinkan kamulian untuk menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp 50 ribu per orang.

Di Pulau Penyu, karena dangkal, perahu tidak bisa merapat langsung ke lokasi. KaPengunjunglian harus turun dan menyusuri pantai berair setinggi mata kaki. Di beberapa tempat, air dapat setinggi lutut orang dewasa. Selanjutnya, kapengunjunglian akan dipandu oleh warga lokal berkeliling melihat beragam jenis kura-kura di tempat penangkaran. Mereka ditangkarkan untuk mencegah kepunahannya. Dibiarkan berkembang secara alami. Di situ kamulian bebas berfoto dengan kura-kura mana pun. Mau dengan kura-kura kecil atau kura-kura besar, bisa. Asal jangan minta dengan kura-kura ninja aja, nggak ada! Di pulau ini kura-kura hanya sempat berlatih berenang. Mereka ditangkarkan untuk mencegah kepunahannya. Dibiarkan berkembang secara alami. Setelah telur-telur tersebut pecah dan kemudian membesarberbiak, anak-anak penyu ini akan anak-anaknya dilepas ke laut bebas. Sementara iInduknya, tetap berada di penangkaran.

Selain penyu, di pulau ini juga terdapat beberapa hewan lain seperti elang laut, rangkong, kelelawar, dan ular yang sudah jinak. Kalian Kamu juga bisa berpose di depan kamera bersama hewan-hewan tersebut.

Lumba-lumba
Pemandangan yang sangat sayang dilewatkan saat menuju Tanjung Benoa yang memakan waktu 30 -60 menit ini adalah menyaksikan atraksi lumba-lumba di lepas pantai. Selain penyu, dengan menggunakan boat dari Tanjung Benoa kamu dapat menyaksikan atraksi lumba-lumba di lepas pantai Tanjung Benoa. Ada banyak titik untuk titik di mana kalian dapat menjumpai gerombolan Lumba-lumba. Sangat mengasyikan melihat hewan bersahabat ini Berlayar sekitar 30-60 menit, kalian akan menjumpai pemandangan mengasyikkan berupa atraksi ikan Lumba-lumba yang terus berloncatan sambil mengikuti laju perahumu.

Waktu terbaik untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba ini adalah pada saat subuh atau menjelang matahari terbenam. Pada saat itulah kawanan lumba-lumba mencari makan sehingga kemungkinan untuk berjumpa dengannya lebih besar dibanding jika kaliankamu bertandang pada siang hari.
Tarif rekreasi ini sebesar US$ 70 net per orang (minimum dua orang). Harga itu sudah termasuk penjemputan dan pengantaran dari dan ke hotel di sekitar Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, Seminyak dan Sanur; makan siang dengan soft drink atau air mineral; sewa perahu; dan asuransi kesehatan.
Tiket
Gratis! Namun tidak ada salahnya Tidak dikenakan tarif khusus untuk masuk baik ke Tanjung Benoa maupun ke Pulau Penyu. Tapi, di Pulau Penyu bolehlah kalian mendonasikan beberapa rupiah untuk membantu warga setempat menangkarkan memelihara penyu yang ditangkarkan.

Akses
Untuk menuju Pantai Tanjung Benoa kalian kamu bisa menumpang bus-bus pariwisata atau membawa kendaraan sendiri. Belum ada transportasi umum melewati kawasan ini.

Sumber: jalan-jalan-bali.com

Minggu, 21 Oktober 2012

Candi Borobudur, Kenali Budayamu

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Candi Borobudur
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur

Arsitektur Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.
Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.
Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.

Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.
Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

Sumber: kumpulan.info

Klik Iklan Ini

Tinggalkan Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Blogger Templates | Modified by Ali Shodikin