Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.
Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme
warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan
semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tentang Tugu Muda
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat
juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah
padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima.
Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi
landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang
mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya
tugu muda dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air
mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan
anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi
senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah
yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan
bersenjatakan bambu runcing.
Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga
pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam
relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap sangga terdapat hiasan-hiasan yang berbeda satu dengan yang lain yaitu:
- Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan
Belanda dan Jepang yang sangat tertindas dan banyak yang menderita
kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung lapar merajalela di
kalangan masyarakat.
- Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para
pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
- Relief Penyerangan
Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
- Relief Korban
Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang,banyak rakyat yang menjadi korban.
- Relief Kemenangan
Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota Semarang.
Sejarah Pembangunan
Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun.
Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan
Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949,
oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide
pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa
belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo,
membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada
lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini.
Tugu muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro.[2] Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Bangunan yang berada disekitar tugumuda adalah Lawang Sewu, Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti dan Gereja Katedral Semarang.
Sumber: Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar