Belajar dari sekitar dan alam raya
"Saat kamu menyimak dan mengamati suatu hal, sebenarnya saat itulah kamu bisa mempelajari sesuatu yang tak kau pelajari sendiri." (aliandr4)
Selamat Datang Saudaraku
Kita tahu kalau bumi dan langit ini terlalu luas untuk kita arungi sendiri. Mari mengembara bersama untuk melihat betapa segalanya memang tiada yang sia-sia. Mari menjelajah, berpetualang dan memimpinnya bersama. Membuat kebaikan dan mulai menyisihkan keburukan-keburukan yang ada.
Tetapkan Tujuan dan Pahami Treck Jalannya
"Sudah saatnya kita menentukan tujuan: apa yang ingin dicapai, bagaimana untuk mencapai dan apa konsekuensinya. Inilah tantangan awal yang harus dijelajah menuju perjalanan yang sebenarnya." Rasakan sensasinya.
Ciptakan Kreasi dan Buatlah Inovasi
Menjadi yang pertama merupakan modal awal yang penting. Namun jika kesempatan yang pertama belum menjadi milik kita, buatlah yang terbaik dan terus berinovasi. Itulah kreasi dan inovasi yang dibutuhkan dan dinantikan.
Merasakan Posisi dan Menjalankannya
Ada saatnya kita harus "show up" untuk menunjukkan kepiawaian. Ada saatnya kita harus berdiam, untuk merasakan hikmah dan pelajaran. Ada saatnya pula kita bangkit dalam keterpurukan. Itu bagian-bagian dari momentum yang harus kita jalani. Semuanya nikmat, dan semuanya bermakna jika kita menikmatinya.

Menikmati Sajian dan Suguhan
Kadangkala kita akan benar-benar merasa bermanfaat bagi sekeliling kita yang membuat kita begitu bahagia. Ada kalanya marasa seperti biasa saja, memposisikan kita pada keadaan tidak berperan dan cenderung meng"engkau"kan orang lain. Padahal orang lain menganggap kita tetap berperan. Namun juga posisi yang menyusahkan orang lain. Disinilah diri bahkan orang lain meragukan kita. Hati nurani perlu segera dimunculkan. Sajian lezat yang tak berujung.
Guratan Pedas dan Nikmat bagi yang menyukai.
Bersiaplah untuk melayani sekaligus dilayani. Bersiaplah untuk mengkritik dan dikritik. Dan bersiaplah untuk merasakan rasa takut dan tertindas, pembangkangan dan belajar, berani dan semangat, membagi dan memberi.

Munculkan Naluri Memberi daripada Meminta
Tanpa kita sadari kita akan selalu melakukan "kodrat meminta". Sehingga itu tidak akan bisa kita hindari dan pungkiri. Tidak usah kita pikirkan seberapa banyak kita meminta, tapi bagaimana kita harus memberi.

Layanan Desain
Klik Iklan Ini
Kamis, 28 Juni 2012
Membuat Presentasi Sederhana Menggunakan Swishmax
Sabtu, 26 Mei 2012
PELATIHAN MEDIA WEB DAN KOMPUTER (Hima IPA 2012)
satu penyemangat bangsa Indonesia dari ungkapan Ki Hajar Dewantara dalam
menumbuhkan heroik pentingnya pendidikan (proses belajar) bagi tiap individu
hingga negara.
Bahkan jauh sebelum itu, bagi orang muslim perintah wahyu pertama meminta kita
untuk membaca atau "belajar".
Sekarang pertanyaannya:
"Seberapa penting belajar bagiku (Anda)?"
Seharusnya Kita menyadari bahwa semuanya adalah proses.
Ada banyak tantangan dalam proses.
Ada pembelajaran tiap tantangan.
Ada hikmah di setiap pembelajaran.
Materi Pelatihan Website (blogger) dan Flash (Swishmax) Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA 2012,
Minggu, 27 Mei 2012 di MIPA Connect.
Materi Pelatihan Website (Blogger):
1. Membuat Akun Blogger
2. Mengenal Komponen Blogger
3. Posting Berita
4. Mengganti tema
5. Mengganti Slide Bar
6. Mempercantik Blog
7. Membuat Iklan di Blog.
Materi tambahan untuk Flash (Swishmax):
1. Mengenal komponen swishmax
2. Membuat slidebar
3. Fungsi masking
4. Fungsi tombol.
Tuliskan komentarmu:
Sabtu, 28 April 2012
Membuat Volume Control Bar Dengan SWiSHmax
on (press) { _parent.isDragging = true; this.startDragUnlocked(0,_parent.JalurVolumeBar._width - this._width,this._y,this._y); } on (release,releaseOutside) { _parent.isDragging = false; stopDrag(); }Keterangan script diatas:
Ketika objek ditekan
on (press)
maka objek yang diberi script akan dapat digerakkan / digeser ketika ditekan dan ditahan :
(_parent.isDragging = true;
this.startDragUnlocked)
sesuai panjang objek yang terhubung dengan objek yang ditekan sepanjang sumbu y:
(_parent.JalurVolumeBar._width – this._width,this._y,this._y).
Dan ketika objek dilepaskan atau terlepas diluar dengan pointer mouse:
on (release,releaseOutside)
maka objek tidak dapat digeser lagi:
{
_parent.isDragging = false;
stopDrag();
}
Dan Pada sprite – VolumeBar :
onLoad () { audio = new Sound(); startVol = 50; audio.setVolume(startVol); Tombol._x = (JalurVolumeBar._width - Tombol._width) / (100 / startVol); JalurVolumeBar._visible = false; } onEnterFrame() { if (isDragging) { audio.setVolume(Math.ceil(100 / ((JalurVolumeBar._width - Tombol._width) / Tombol._x))); } }Keterangan script diatas:
Pada saat animasi dibuka
onLoad ()
maka suara yang dimainkan akan dimulai dengan besar volume 50:
{
audio = new Sound();
startVol = 50;
audio.setVolume(startVol);
dan sprite Tombol dapat mengendalikan volume suara yang dimainkan dari volume 0 (volume terkecil) sampai 100 (volume terbesar).
Tombol._x = (JalurVolumeBar._width – Tombol._width) / (100 / startVol);
Dan JalurVolumeBar akan dibuat tak terlihat:
JalurVolumeBar._visible = false;
}
Dan jika animasi dimainkan:
onEnterFrame()
maka jika objek yang dituju (Tombol) digeser, suara yang ada pada animasi akan disetting suaranya sesuai dengan lebar JalurVolumeBar dan sesuai sumbu x.
{
if (isDragging) {
audio.setVolume(Math.ceil(100 / ((JalurVolumeBar._width – Tombol._width) / Tombol._x)));
}
}
Langkah 4
Selanjutnya anda tinggal masukkan sebuah music ke dalam SWiSHmax dengan cara Insert Soundtrack dan anda bisa mencoba hasil volume bar yang anda buat. Coba geser objek Tombol Geser dan dengarkan besar kecilnya suara music ketika objek digeser.
Langkah 5
Nah, jika anda sudah sampai tahap ini maka anda tinggal memberi desain volume bar yang anda buat agar terlihat bagus dan indah sehingga enak dilihat. Selesai deh volume barnya.
Oke, Selamat berkreasi dengan volume bar masing-masing ya.
Sumber: Palcomtech
Jumat, 16 Maret 2012
Kode Etik Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik
Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab.
Penafsiran Pasal Demi Pasal
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.Penafsiran
a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.Penafsiran
Cara-cara yang profesional adalah:
a. menunjukkan identitas diri kepada narasumber;
b. menghormati hak privasi;
c. tidak menyuap;
d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;
e. rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang;
f. menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;
g. tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;
h. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.
Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.Penafsiran
a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu.
b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional.
c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.
Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.Penafsiran
a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk.
c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.
Pasal 5
Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.Penafsiran
a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak.
b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.
[sunting] Pasal 6
Wartawan Indonesia tidak menyalah-gunakan profesi dan tidak menerima suap.Penafsiran
a. Menyalah-gunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.
b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.Penafsiran
a. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.
b. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber.
c. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.
d. “Off the record” adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan.
Pasal 8
Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.Penafsiran
a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas.
b. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.
Pasal 9
Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.Penafsiran
a. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati.
b. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.Penafsiran
a. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar.
b. Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok.
Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.Penafsiran
a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
c. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.
Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau perusahaan pers.
Jakarta, Selasa, 14 Maret 2006
Kami atas nama organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers Indonesia:
1. Aliansi Jurnalis Independen (AJI)-Abdul Manan
2. Aliansi Wartawan Independen (AWI)-Alex Sutejo
3. Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI)-Uni Z Lubis
4. Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI)-OK. Syahyan Budiwahyu
5. Asosiasi Wartawan Kota (AWK)-Dasmir Ali Malayoe
6. Federasi Serikat Pewarta-Masfendi
7. Gabungan Wartawan Indonesia (GWI)-Fowa'a Hia
8. Himpunan Penulis dan Wartawan Indonesia (HIPWI)-RE Hermawan S
9. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI)-Syahril
10. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)-Bekti Nugroho
11. Ikatan Jurnalis Penegak Harkat dan Martabat Bangsa (IJAB HAMBA)-Boyke M. Nainggolan
12. Ikatan Pers dan Penulis Indonesia (IPPI)-Kasmarios SmHk
13. Kesatuan Wartawan Demokrasi Indonesia (KEWADI)-M. Suprapto
14. Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI)-Sakata Barus
15. Komite Wartawan Indonesia (KWI)-Herman Sanggam
16. Komite Nasional Wartawan Indonesia (KOMNAS-WI)-A.M. Syarifuddin
17. Komite Wartawan Pelacak Profesional Indonesia (KOWAPPI)-Hans Max Kawengian
18. Korp Wartawan Republik Indonesia (KOWRI)-Hasnul Amar
19. Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI)-Ismed hasan Potro
20. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)-Wina Armada Sukardi
21. Persatuan Wartawan Pelacak Indonesia (PEWARPI)-Andi A. Mallarangan
22. Persatuan Wartawan Reaksi Cepat Pelacak Kasus (PWRCPK)-Jaja Suparja Ramli
23. Persatuan Wartawan Independen Reformasi Indonesia (PWIRI)-Ramses Ramona S.
24. Perkumpulan Jurnalis Nasrani Indonesia (PJNI)-Ev. Robinson Togap Siagian-
25. Persatuan Wartawan Nasional Indonesia (PWNI)-Rusli
26. Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat- Mahtum Mastoem
27. Serikat Pers Reformasi Nasional (SEPERNAS)-Laode Hazirun
28. Serikat Wartawan Indonesia (SWI)-Daniel Chandra
29. Serikat Wartawan Independen Indonesia (SWII)-Gunarso Kusumodiningrat.
30. Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI)-Darwin Hulalata,SH.
Sumber: http://id.wikisource.org/wiki/Kode_Etik_Jurnalistik
Disunting ulang oleh Ali Shodikin.
Senin, 23 Januari 2012
Ku Berlari Mengejar Mimpi
Firdaus:
Ku langkahkan kaki ini
Di hangat mentari pagi
Ku syukuri hari ini, aku masih berdiri
Dan aku tinggalkan masa kelabu
Dan lalu mulakan jalannya kerna-Mu
Semangat optimis diri jalan hari dengan pasti
Selama jantung berdetak, selama itupun
Takkan berhenti berlari wujudkan mimpi
Terus berlari agar hidup ini bererti
Terjatuh bangkit aku kembali
Susah payah aku tak peduli
Kerna hidup hanya sekali
Akbar:
Dengarkanlah teman seloka hiburan
Tak perlulah kita asyik nak berlawan
Kita semua kawan tak boleh berlawan
Kalau kita renggang kita ketinggalan
Bebaskan dirimu dari dibelenggu
Teruskan langkahmu ayuh kita maju
Mari bersamaku nyanyi lagu ini
Jangan difikirkan resah yang di hati
Semua itu hanya dimindamu
Tak perlu kau sangsi tak perlu kau ragu
Segala-galanya pastikan berlalu
Mentari kan muncul mendung kan berlalu
Cat Farish:
Suka duka perkara biasa
Kita pasti lalu bezanya pada waktu
Bila berlari kenalah berstrategi
Jangan ikut hati, ikut hati nanti mati
Biarlah terlambat atur jalan cermat
Pelan-pelan kayuh jgn sampai otak penat
Sentiasa bawa diri hati-hati hari-hari beri erti pada diri
Jangan berhenti kejar mimpi senyuman diberi tanpa semua benci menghantui hati
Biarkan saja, takdir semua nyata
Bersyukurlah masih lagi bernyawa
Firdaus:
Dan aku tinggalkan masa kelabu
Takkan berhenti berlari wujudkan mimpi
Terus berlari agar hidup ini bererti
Takkan berhenti
Berlari wujudkan mimpi
Terus berlari
Agar hidup ini bererti
Takkan berhenti berlari wujudkan mimpi…
Berlari..
Read more: http://www.liriklagumuzika.com/2009/11/lirik-ku-berlari-firdaus-feat-cat.html#ixzz1kIAxywz9